Dakwah, Memberi Manfaat Kepada Sesama

Kamis, 06 Januari 2011

Cerita itu benar-benar menghujam kedalam hati, begitu terdengar jelas di telinga, begitu tergambar di pelupuk mata, dan begitu terpikirkan di benak kepala.. subhanallah, aku benar-benar merasa gemetar oleh cerita itu..

Salah seorang saudaraku dalam sebuah forum berbicara tentang hakikat kita dalam sebuah jama’ah dakwah, ia bertutur bahwa sesungguhnya kita membangun banyak sarana dakwah dan lembaga-lembaga yang bertebaran di sekitar lingkungan masyarakat kita semisal rumah zakat, yayasan, dll itu bukanlah kemudian untuk kita mengumpulkan dan memperoleh banyak orang untuk bergabung dan memperkuat jama’ah kita, namun semua badan dan lembaga itu memang didirikan dan dihadirkan untuk melayani dan memberikan manfaat kepada masyarakat banyak yang memang sengaja untuk diberikan pelayanan,. Okelah bila kita juga mengatakan disamping itu, hal lain yang kita dapatkan adalah kekuatan jama’ah yang semakin besar, namun jangan sampai pikiran akan lembaga dan badan-badan tersebut untuk memperkuat jama’ah kita lebih dominan ketimbang niatan kita untuk memberikan manfaat kepada mereka, karena itu semua adalah wujud nyata dari implementasi kita dalam berdakwah.

“sebaik-baik orang adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain”, itu adalah kalimat yang sering dijadikan moto hidup oleh kebanyakan orang, ‘menjadi bermanfaat bagi orang lain’, kita semua sudah tahu akan anjuran hal itu, Cuma yang menjadi permasalahan adalah bagaimana kemudian kita benar-benar bisa menjadi orang yang bermanfaat,, atau itu hanyalah pemanis kata-kata di lembaran keterangan saja?,,

Dakwah adalah menyeru orang berbuat kebaikan,,, adakah pengertian selain itu? Ya ada banyak,,, dakwah jangan hanya kita artikan sebagai sebuah seruan yang pada intinya mengajak orang lain, yang mana apabila seperti itu ruang lingkupnya hanyalah kajian, halaqoh, lembaga kerohanian islam, dan sebagainya yang menekankan kepada hal-hal spiritualitas, dakwah juga adalah saling membantu sesama, saling berbagi, dan saling memberi manfaat.

Jangan dikira bahwa memberi pinjaman uang kepada teman yang sedang membutuhkan adalah bukan dakwah, jangan dikira bahwa mengajari pelajaran kepada teman yang belum paham adalah bukan dakwah, jangan dikira bahwa mentraktir teman yang kelaparan adalah bukan dakwah dan jangan dikira bahwa membuang beling atau batu yang ada di tengah jalan adalah bukan dakwah,, semua itu adalah dakwah akhi!!, dimana kita bisa memberikan manfaat dari diri kita kepada orang lain,, tidak harus dakwah itu di depan mimbar, tidak harus dakwah itu di depan kerumunan banyak orang, tidak harus dakwah itu adalah orang yang pandai dalam berbicara, tidak harus dakwah itu orang yang memiliki citra yang baik di mata orang,,,…

Akhi bacalah cerita ini, ini merupakan cerita dari Murobbiku, yang beliau sebelum memulai cerita ini berkata bahwasanya ia merinding apabila mengingat lagi tentang cerita ini,. Ceritanya seperti ini:

Di sebuah kontrakan ikhwan… tengah malam, ada seorang ikhwan yang bangun karena mendengar suara sesuatu, suara itu sepertinya datang dari arah dapur. Sang ikhwan yang penasaran ini lalu bangun dan memeriksa ternyata benar suara itu datang dari arah dapur, ia melihat lampu dapur menyala dan disana ada seorang ikhwan lainnya yang tak lain adalah teman satu kontrakannya itu, sang ikhwan yang terbangun ini lalu bertanya kepada saudaranya tersebut,

“akhi, antum sedang apa malam-malam bagini sendiri di dapur?, bukannya ini udah larut malam?” lalu al ikhwan yang di tanya menjawab.
“ana sedang mencuci piring akh,” lalu kemudian d tanya lagi

"kenapa mencuci piring akh?, memangnya gak ada kerjaan antum yang lain?"
"afwan akh,, karena hanya ini yang bisa ana lakukan, hanya ini manfaat yang bisa ana berikan" lantas al akh yang bertanya langsung terdiam membisu mendengar jawaban singkat saudaranya tersebut.
Degh!!!.. cerita berakhir..

Dan ternyata tidak hanya Murobbiku, akupun merinding mendengar cerita itu, membuat bulu kudukku bangkit berdiri beberapa detik, lalu setelah itu tenang kembali…

Cermatilah cerita itu, apa sebenarnya pekerjaan mencuci piring itu?, dimana nilainya hanya sekedar mencuci piring?, berat gak mencuci piring itu?, banyak tidak pengorbanan untuk mencuci piring?, bahkan hanya untuk sekedar mencuci piring,, ergghhhh!!!,.

Ingin berinfaq>> uang pas-pasan, ingin berdakwah di depan umum>> gugup, ingin menjadi ketua BEM>> gak bisa berorasi, ingin mengajak orang lain>> kuper (sulit berteman), ingin bisa mengajari pelajaran kepada teman>> dianya sendiri belum paham, ingin bantu design>> dianya sendiri gak paham design, ingin kontribusi dalam ide>> dia gak ahli dalam memberikan ide, ingin kontribusi sebagai sekretaris organisasi>> tulisannya jelek… lha akhirnya dia hanya bisa memberikan manfaat dengan mencuci piring saja, ya karena hanya itu yang bisa dilakukannya, ya sudah dan hal itu tidaklah masalah, dan sesungguhnya dakwah dari ikhwan tersebut sungguh-sungguh luar biasa. {dalam tanda kutip}>>>> “apabila dalam kenyataan sesungguhnya hanya itulah kemampuan yang ia miliki, bukan berdasarkan atas kemalasannya melakukan tanggung jawab dakwah yang lebih besar, namun karena hanya benar-benar itu saja kemampuannya dalam realitas yang sesungguhnya, yakni mencuci piring”.

Subhanallah… dari cerita itu, terpikirkankah di benakmu bahwasanya dakwah itu tidak hanya diperuntukkan untuk orang-orang yang memiliki banyak keahlian,?, sungguh orang-orang yang mungkin kita katakan tidak memiliki kelebihan apapun dalam segala hal masih mampu memberikan manfaatnya kepada orang lain, karena seperti itulah hakikatnya dakwah, berupa berbagai hal yang sifatnya bermanfaat walaupun perbuatannya hanya seperti membuang duri di jalanan namun memiliki nilai manfaat kepada orang lain.

Inspiered by my Murobbi…

Read More

Tips menghilangkan jenuh dikala Menunggu…

Rabu, 05 Januari 2011

Menunggu merupakan suatu hal yang dibenci kebanyakan orang, menunggu adalah momen dimana kegiatan seseorang berhenti disebabkan suatu kegiatan lain yang belum terlaksana ataupun sedang tertunda. Orang kebanyakan membenci menunggu karena membuat waktunya berkurang untuk hal yang kosong. Ada jeda dalam waktu menunggu dimana orang tersebut tidak beraktifitas, contoh; menunggu teman berangkat ke kampus, menunggu panggilan giliran, menunggu orang lain disaat rapat atau pertemuan dsb… sehingga sering membuat seseorang yang menunggu merasa kerugian, baik itu waktu maupun kesempatan. Namun ada kebiasaan yang sebaiknya dilakukan agar waktu menunggu itu tidak terbuang percuma,, apa itu?, c’mon cekidot

Selalu membawa buku dan membiasakan diri membaca. Mungkin ini terdengar biasa-biasa saja kalau waktu menunggu di isi dengan hanya membaca, tapi berbeda halnya bagi orang yang memang pelit terhadap waktu, mereka akan merasa sangat rugi kalau waktunya terbuang percuma hanya untuk menunggu, oleh karena itu pastinya mereka akan berupaya mengisi waktu menunggunya dengan hal-hal yang mendatangkan manfaat, dan biasanya hal itu adalah dengan membaca…

Coba kalian piker saja kalau jeda menunggu hanya bengong saja, ya jelas rugi banget, so sediakan buku kemanapun kamu bepergian, karena hal itu bisa bermanfaat dikala kamu dalam moment “menunggu”.

Ada beberapa manfaat yang kamu dapat tatkala menunggu bersama buku:
1. Yang jelas kamu bakalan dapet ilmu dari buku itu
2. Waktu menunggumu tidak terbuang sia-sia dengan hanya bengong
3. Tidak merasa jengkel kepada orang yang ditunggu, bahkan mungkin kamu akan merasa berterima kasih karena kamu akhirnya dapat ilmu baru dari buku yang kamu baca
4. Buku yang sebelumnya g pernah dibaca akhirnya akan dibaca juga, yak arena di saat-saat kamu punya waktu luang, kamu g pernah sempetin waktu untuk membaca buku itu,, nah saat menunggu itulah akhirnya buku itu sempat terbaca

Barangkali sedikit itu aja tips menghilangkan jenuh di kala menunggu, harapannya jangan sampe’ waktumu terbuang percuma gara-gara hal kecil. Ingat manfaatkan waktu itu sebaik mungkin karena hakikatnya waktu itu tidak akan terulang, waktu itu mahal jadi jangan sia-siakan untuk hal-hal yang kosong dan tidak bermanfaat. Oke.. jadilah orang yang pelit terhadap waktu.
(ini j saya buat di kala saya sedang menunggu seseorang,, yah daripada nganggur ngarang2 j deh..xixixi)

Read More

MILITANSI DAKWAH

Selasa, 04 Januari 2011

Militansi tidak di ukur dari besar dan banyaknya amanah, tidak pula di ukur dari banyaknya seorang jundi mengikuti sebuah organisasi. Ukuran militansi itu sejauh mana keikhlasan, kejujuran yang ada pada diri seorang jundi atau kader dakwah. Keteguhan untuk melaksanakan tugas sebagai seorang muslim dengan sebaik-baiknya. Serta kesiapan melangkah bersama jama’ah dakwah. Kita bisa berkaca pada apa yang telah dilakukan oleh para sahabat dan sohabiah. Para generasi terbaik islam, para muasis dakwah kita. Allahu Akbar!.. firman Allah dalam Al-Quran Surat An Nisaa’ ayat 95 yang artinya:

“Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar” (An Nisaa’:95)

Al Qu’uud: Duduk-duduk (tidak militant), suatu penyakit yang menimpa seorang kader yang membuatnya terhambat mencapai tujuan. Kadang ia datang dengan tiba-tiba, yang membuat kader tersebut menghentikan langkahnya, atau terlambat, lalu ia tidak memperhatikan jama’ahnya.

Sebab-sebab Al-Qu’uud:

1. Maksiat kepada Allah
2. Kelonggaran dalam melakukan hal-hal yang diperbolehkan
3. Bercokolnya dunia dalam hati
4. Tidak ada niat untuk melanjutkan amanah sampai akhir dan atau tidak bekerja sesuai niat
5. Hidup diantara orang-orang yang suka berpangku tangan
6. Tidak yakin akan janji Allah dan RasulNya akan kemenangan dakwah
7. Kendala perjalanan dan ketidakpastian dalam menghadapinya
8. Perpindahan posisi ke prajurit setelah sebelumnya menjadi panglima
9. Tertipu janji-janji kebathilan
10. Tidak menghormati kader lain
11. Membebani diri dengan kewajiban di luar kemampuan
12. Tidak memaapkan kekeliruan orang lain
13. Menduga bahwa dalam perilaku Al-Qu’uud bisa menemukan kenyamanan
14. Tidak ada tanggapan dari orang lain
15. Tidak waspada akan dampak dari Al-Qu’uud

Dampak Al-Qu’uud

1. Berduaan dengan Syaithan
2. Berlipat gandanya dosa
3. Kehinaan dan kerendahan

Cara mengatasi Al-Qu’uud

1. Memperhatikan ciptaan Allah
2. Menyadarkan orang-orang yang berpangku tangan akan tanggung jawabnya kepada Allah
3. Selalu berdo’a dan bertobat
4. Menghilangkan dalam hati kecintaan pada dunia
5. Senantiasa ingat akan siroh orang-orang yang mengalaminya
6. Merenungkan realitas Al-Qaa’idiin
7. Memerangi nafsu agar bersatu ia dalam nafas jihad
8. Memutuskan persahabatan dengan Al-Qaa’idiin, kecuali untuk dakwah
9. Ingat janji Allah akan kemenangan islam
10. Waspadai segala bentuk kendala perjalanan
11. Segera melakukan tugas-tugas dakwah
12. Melakukan upaya diri untuk mengerti orang lain
13. Muhasabah diri
14. Lapang dada dalam pergantian posisi
15. Teruslah berdakwah walau tidak mendapat respon

“gunakanlah fatwa ibnu umar dalam dirimu, dan gunakanlah fatwa ibnu Abbas untuk orang lain”

Tausiah dari salah seorang sahabatku…Azzamer

Read More

Kesabaran Membawa Hikmah

Senin, 03 Januari 2011

Sesuai dengan judul yang tertulis di atas, bahwa kesabaran itu membawa hikmah kepada masing-masing individu, ini benar dan sangat luar biasa dimana tatkala kesabaran itu diraih dan berhasil kita rasakan maka tunggulah hikmah yang akan kita dapatkan, dan biasanya hikmah itu akan sejalan dengan harapan kita di masa lalu dimana harapan itu benar2 dan sangat kita damba-dambakan, tapi akan saya jelaskan sedikit mengenai kesabaran itu sendiri, teman teman tentu sudah tau apa itu sabar bukan? Ya sabar itu sendiri adalah menerima dengan ikhlas apapun yang terjadi terhadap diri kita dengan mengharap ridho Ilahi, sementara pengertian dari ikhlas adalah rela dan bersedia secara totalitas dengan mengharap ridho Ilahi..

hmm kok selalu di akhiri ‘dengan mengharap ridho Ilahi’ terus sih?? Lha iya karena apapun yang kita lakukan, apapun yang kita niatkan secara luas dan universal itu untuk mendapat ridho Ilahi semata, gak ada selain dari yang itu karena kalau ada selain dari yang itu maka perbuatannya itu mubazir alias sia-sia, oke kita kembali kedalam topik utama tadi mengenai arti sabar, namun sebelumnya dari awal akan saya persempit arti sabar yang kita maksud disini, karena sabar itu cangkupannya ada dua yakni sabar karena penderitaan dan sabar karena kenikmatan, tapi disini yang akan kita bahas adalah sabar yang berkaitan dengan penderitaan.

Sabar karena penderitaan itu sudah tentu menyakitkan, banyak orang yang berdo’a “ya Allah bebaskanlah hambamu ini dari penderitaan ini” agar segera dibebaskan dari suatu penderitaan yang menyakitkannya, tentulah do’a itu diharapkan karena siapa lagi yang mau menderita terus-terusan, tapi ada sedikit orang yang berdo’a “ya Allah kuatkan dan sabarkan hamba dari cobaan ini” sedikit sekali yang berdo’a seperti itu, nah dapat kita simpulkan bahwa dari kedua do’a di atas bahwa do’a yang pertama mengharapkan agar segera dilepaskan dari penderitaannya itu dan mendapatkan kedamaian, sementara do’a yang kedua tidak ingin penderitaan itu dilepaskan darinya melainkan agar di kuatkan saja, agar kualitas tingkat kesabarannya itu lebih tinggi dari sebelumnya.

Jadi sungguh berbeda dua do’a di atas yang satu merasa sudah tidak kuat lagi ibaratnya naik kelas ia berhenti dan keluar di kelas 2 misalnya karena tidak tahan mata pelajarannya, sementara yang satunya lagi mengharap diberi tambahan kekuatan dan tetap diberi beban ujian ibaratnya naik kelas ia bersedia menerima pelajaran yang lebih berat asalkan di naikkan ke kelas atau jenjang yang lebih tinggi, jadi intinya peningkatan kualitas keimanan itulah yang menjadi patokan dari perbedaan dua do’a di atas. Nah oleh karenanya apabila ada sebuah musibah atau apapun itu yang menuntut kesabaran kita maka harapkanlah dengan berdo’a dikuatkan oleh Allah agar dapat menahan sakitnya penderitaan itu, jangan agar segera dibebaskan secepatnya dari ujian yang baru saja Allah turunkan kepada kita, karena hikmah dari kesabaran itu akan muncul di fase akhir sebuah judul kesabaran yang anda terima dan hikmah itu tentunya akan membawa kebahagiaan yang belum pernah anda rasakan sebelumnya.

Hikmah yang akan anda rasakan itu selain membawa kebahagiaan akhir alias happy ending juga membawa kemuliaan anda disisi Allah, lantas InsyaAllah akan meninggikan derajat kita disisinya kelak sehingga tidak hanya kebahagiaan dunia tetapi juga akhirat, wallahu’alam,,, amin.

Read More

Tipuan Mata

Minggu, 02 Januari 2011

Tau tidak?, bahwa mata bisa menipu otak, yah ini ada beberapa contoh dimana mata kita memberi laporan yang berbeda, dimana suatu gambar yang dilihat oleh mata, yang kemudian dikirimkan ke otak, namun berita dari gambar yang dilihat mata tidaklah sesuai dengan yang sebenarnya.. contoh aja gambar yang satu ini, coba kamu lihat apakah kotak yang ada ditengah itu persegi lurus?, pasti yang kamu lihat tidak bukan,, nah seperti itulah contohnya,, adapun gambar lainnya, silahkan klik readmore.. cekidot


lihat garis horizontal yang ada di kumpulan persegi itu,, menurutmu itu lurus horizontal atau tidak??, coba perhatikan dengan seksama

coba kamu maju mundurkan kepalamu ke LCD, lihatlah, apa gambarnya seolah bergerak?.. kok bisa seperti itu y..

terakhir,, perhatikan wajah wanita itu,, pusing g?
yups, seperti itulah dikala mata mencoba melaporkan hal yang tidak sesuai dengan fakta yang di tangkap oleh otak kita,, :D

Read More

Cahaya Kilatan Petir

Sabtu, 01 Januari 2011

coba kamu lihat foto di samping ini... ini foto hasil jepretan saya menggunakan sebuah kamera punya temen sekontrakan,, (namanya Iqbal), ini di ambil dari kamar saya di AZZAM. menurutmu kapan saya mengambil gambar ini? pagi hari ato siang hari?,, jawaban yang benernya tu adalah malam hari di kala mendung dan hujan rintik2,, percaya g?, klo mau tau buktinya, ayo lihat aja penjelasan lengkapnya,, klik readmore

jadi gambar itu memang saya ambil saat malam hari, tapi kenapa terlihat seperti pagi hari? alasannya karena pada malam itu lagi mendung dan baru saja berhenti dari hujan yang besar, nah setelah itu saya lihat ada kilatan2 cahaya dari balik awan yang ada disana sangat terang sekali, seperti sorotan lampu neon raksasa yang kedap-kedip, saya lihat itu sangat unik ya langsung aja saya abadikan dalam foto. itu foto kesekian kalinya lho makanya baru bisa dapat terambil gambar yang terang seperti itu, karena kilatan cahayanya tu g hanya sekali dua kali, namun kira2 berselang 30 detik lah,, ini ada gambar yang gagal saya ambil saat kilatan itu muncul





nah jadi seperti yang kamu lihat di atas, sebetulnya seperti itulah gelapnya malam waktu itu, dan itu saja dapat kilatan cahaya makanya ada terlihat sedikit.. eh jangan berpikir klo motret gambar2 ini pke blitz ato efek2 tertentu dari kameranya itu ya,, ini murni kok motretnya dengan mode 'auto', jadi gak pake efek sama sekali... hmmm,, gimana, percayakan?

Read More
 
Bloggerized by Blogger Template