Perjalanan Menjemput Ajal

Kamis, 05 Mei 2011

Di dunia ini, tak ada kepastian yang lebih niscaya melebihi kematian. Kita yakin itu, tetapi gemerlap dunia menyilaukan mata hati, membuat kita terlena, bahkan tersesat. Padahal seluruh angan dan ambisi manusia hanya akan dibatasi oleh satu kata: Ajal!! Selanjutnya, sikapnya terhadap dunialah yang akan menentukan status liang kuburnya; apakah menjadi sepetak taman surga, atau justru menjelma sepercik api neraka.


Tetapi kita memang mengherankan, membangun kehidupan dunia padahal akan kita tinggalkan, merobohkan bangunan akhirat padahal disitu kita akan tinggal selamanya. Segalanya kita kerahkan untuk meraup sekeping kenikmatan dunia yang tak lebih dari sekedar air yang menetes dari jari yang baru saja diangkat dari samudra, bila dibanding samudra itu sendiri. Padahal dunia adalah fatamorgana. Dibawah bayang-bayang fatamorgana itulah kita semua bernaung, menanti ditiupnya peluit kematian.

Maka, mulai sekarang tentukan nasib kita pasca kematian, apakah ajal kita menjadi proses membahagiakan bernama khusnul khotimah, atau tragedi memilukan sekaligus mengerikan bernama su’ul khotimah. Ajal itu pasti, sementara khusnul khotimah itu pilihan.

“Wahai manusia, kalian tidak diciptakan untuk sebuah kebinasaan, tetapi kalian akan dipindahkan dari satu rumah kerumah lain, sehingga akan dipindah dari tulang belakang ke rahim ibu dan dari sana kalian hidup, kemudian ke alam kubur, dan dari kubur ke hari kebangkitan dan akhirnya di alam kekekalan; entah di surga atau akan di neraka.” (Bilal bin Sa’ad)

Kamis, 05/05/’11 Pukul 21:12 at Azzam
Back-Cover of “Perjalanan Menjemput Ajal” pengarang Abdul Malik Al-Qasim

3 komentar:

Sofyani Wulansari mengatakan...

"ALLAHumma inna nas'aluka, ya ALLAH.. ya ALLAH.. ya ALLAH. takwal istiqomah, wa khusnal khotimah. 'indan naj'i warruuhi wassalamah" (Doa agar mati kita khusnul khotimah, diajarkan oleh ustadzah saya pas TPQ dulu. dibaca 3x setiap selesai sholat). smg bermanfaat!

Saidah mengatakan...

benar.. disinilah kita saling mengingatkan.. makasih ya atas tulisannya

Anonim mengatakan...

Fitrah manusia hanya taat pada ketetapanNya.., sangat bermanfaat postingannya,. salam kenal ^^

Posting Komentar

 
Bloggerized by Blogger Template