Pelatihan Teknologi RISTEK EM

Kamis, 29 Juli 2010

Sabtu, 16 April 2010 RISTEK EM Universitas Brawijaya melakukan pelatihan teknologi umum yang bertempat di gedung Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Brawijaya, kegiatan tersebut di motori oleh divisi teknologi RISTEK, teknologi yang diperkenalkan saat pelatihan tersebut adalah memperkenalkan roket air dan mobil gokart buatan mahasiswa fakultas teknik mesin Universitas Brawijaya, teknologi-teknologi yang diperkenalkan tersebut tidaklah sembarang alat biasa, namun alat-alat yang mereka ciptakan itu adalah alat-alat atau teknologi yang telah meraih banyak gelar juara dalam perlombaan-perlombaan. Hal pertama yang diperkenalkan yaitu roket air, dimana sesuai dengan namanya roket tersebut berkaitan dengan air, dalam kata lain fungsinya sangat berhubungan dengan air.
Roket air yang sejak tahun 2002 lalu diperkenalkan oleh para alumnus mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya itu sudah jauh berkembang ketimbang saat pembentukan awalnya, ini dikarenakan kreatifitas mahasiswa sendiri yang mengembangkan lebih jauh akan kesempurnaan alat tersebut hingga Universitas-universitas lain di seluruh indonesia namun khususnya lingkungan sekitar jawa. Hingga saat ini roket air menjadi sebuah teknologi yang terkenal sehingga sering dijadikan ajang perlombaan para mahasiswa-mahasiswa kreatif yang gemar dengan roket air ini.
Cara kerja roket air ini adalah dengan memanfaatkan tekanan udara yang ada dalam air yang dimasukkan melalui selang-selang di dalam roket yang telah di kondisikan, lalu air yang ada di dalam tabung ledakan roket diberi udara hingga air yang ada di dalam tabung mengalami gejala fisika hidrostatik yang membuat udara dan air bertekanan tinggi, sehingga tinggal menunggu beberapa detik sebelum katup selang dibuka maka barulah terjadi ledakan didalam tabung roket yang menyebabkan roket terhempas ke atas sejauh tekanan yang dihasilkan.
Kini roket air tidak hanya sebatas permainan roket yang diperlombakan saja, namun sudah jauh berkembang untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat khususnya petani yang ingin melakukan penyemaian pupuk secara otomatis tanpa secara manual, karena kini telah banyak dikembangkan oleh mahasiswa sendiri roket yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pertanian dan lain sebagainya.
Teknologi lainnya yang diperkenalkan adalah mesin balap Gokart buatan mahasiswa fakultas teknik mesin, mereka membuat mobil balap tersebut dengan kreatifitas mereka sendiri, dilandaskan dengan ilmu yang mereka miliki atas perkuliahan yang sudah mereka jalani maka pada akhirnya mereka berhasil membuat sebuah mobil balap gokart dari awal kerangka hingga berbentuk sempurna, itulah hasil yang paling dibanggakan anak-anak teknik adalah karena dapat membuat sebuah mobil gokart dengan peralatan sederhana dan biaya murah-meriah dengan bahan bakar ramah lingkungan. Dari mesin yang digunakan sendiri adalah sebuah aki, dimana dalam pengisian bahan bakarnya hanya dengan memberikannya tegangan listrik selama beberapa jam, dan mobil balap gokart siap untuk dipakai berkeliling selama 4 hingga 5 jam nonstop, selain itu mobil ini tidak memiliki alat buangan alias knalpot sehingga tidak menimbulkan efek polusi udara karena mesin penggeraknya sendiri bergerak selayaknya mobil-mobil Tamiya kecil yang menggunakan dinamo dan bergerak berdasar tenaga baterai, dalam kata lain mobil gokart ini adalah mobil Tamiya namun dengan ukuran dan kapasitas tenaga yang jauh lebih besar.
Meskipun banyak kelebihan dari mobil gokart itu sendiri, namun tetap saja ada sisi lemahnya atau kekurangannya, diantara kelemahan mobil gokart tersebut adalah kecepatan maksimum yang dihasilkan adalah 40 km/jam, karena mobil gokart tersebut hanya bisa dibebani dengan tenaga satu buah aki kendaraan bermotor sehingga putaran dari kincir untuk menggerakkan roda jadi lebih sedikit sulit, tetapi seandainya dapat bisa dibuat agar mobil tersebut menahan beban 2 aki kendaraan bermotor kemungkinan kecepatan mobil tersebut akan semakin besar.
Mobil gokart tersebut juga pernah diperlombakan di ajang pameran teknologi kendaraan ramah lingkungan di jogjakarta dan berhasil meraih juara 2 dikarenakan bahan dan biaya produksi dari kendaraan tersebut yang tergolong murah ketimbang gokart-gokart dari universitas lain.
Ketua kordinator pembuat mobil gokart dari fakultas teknik mesin ini pernah melakukan usulan kepada pihak rektorat untuk mensukseskan kendaraan ramah lingkungan di Universitas Brawijaya, usulan mereka adalah agar kendaraan-kendaraan lain di ganti dengan mobil gokart secara khusus di lingkungan kampus, namun sayangnya pihak rektorat masih belum bisa menerima alasan mereka untuk mensukseskan kendaraan tersebut mengingat biaya dan efektifitasannya dalam keseharian.
Kegiatan pelatihan teknologi RISTEK tidak diwarnai dengan hanya kedua teknologi di atas, namun berbagai teknologi secara umum dijelaskan oleh para pemateri yang telah mengetahui secara jelas tentang alat-alat teknologi tersebut, dan kegiatan ini adalah merupakan sebuah sharing pengetahuan akan teknologi-teknologi yang tengah berkembang di lingkungan kita sekarang ini agar kita tidak menjadi mahasiswa-mahasiswa yang gaptek, namun perlu dan harus tahu akan teknologi yang sudah berkembang ini, dan khususnya teknologi-teknologi karya teman-teman kita di Universitas Brawijaya.
Penutup kegiatan pelatihan teknologi RISTEK ini diceriakan dengan diberikannya para peserta pelatihan yang datang untuk dapat mencoba kendaraan gokart buatan mahasiswa fakultas teknik mesin tersebut, peserta dipersilahkan mencoba menggunakannya berkeliling di depan fakultas MIPA hingga merasa bosan, dan tidak sedikit para peserta yang penasaran untuk mencobanya,, anehnya bukan peserta laki-laki yang begitu penasaran melainkan para peserta wanita yang sudah tidak tahan untuk mencoba kendaraan tersebut, sehingga kebanyakan yang mencobanya hanya peserta wanita.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Bloggerized by Blogger Template