Kisah Tilang dan Bapak yang Jujur

Selasa, 14 Februari 2012


Hari ini aku memiliki cerita yang membuatku senang dan cukup lama kumerenung memikirkannya.. ya siang tadi sekitar pukul 10.10 di kantor pengadilan negeri malang kubertemu dengan seorang bapak yang kalau dilihat dari wajahnya menurutku umurnya barangkali sekitar 40 tahunan, bapak ini terlihat biasa-biasa saja, berpakaian kaos dan bercelana potongan ¾ dan memakai sandal.
saat berada disana bapak tersebut kulihat sedang bertanya dengan seorang petugas sambil menyodorkan sebuah kertas yang aku tau kertas apa itu, lalu setelah selesai bertanya ia pun pergi, kemudian akupun giliran mendekati petugas tadi sambil menyodorkan kertas yang sama seperti bapak tadi kepada petugas tersebut dan petugas tersebut memberikanku arahan untuk pergi ke suatu tempat. Akupun pergi dan hendak menuju ketempat yang di arahkan oleh petugas tadi namun aku masih ragu akan lokasi tersebut dimana, tapi kulihat bapak yang bertanya sebelumku tadi baru saja berangkat dan pikirku barangkali bapak ini juga menuju tempat yang sama denganku karena sepertinya tadi arahan yang disampaikan petugas di pengadilan itu sepertinya sama. Lantas akupun membuntuti dengan segera motor bapak itu dari belakang hingga sampailah kami di lokasi tujuan yakni kantor kejaksaan negeri malang, sesampainya disana akupun langsung menyapa bapak itu dan terjadilah percakapan di antara kami dan percakapan ini kira-kira 97% adalah redaksi sebenarnya tanpa di tambah atau dikurangi:
Aku : mau ke kantor kejaksaankan pak?,, (masih berada di depan kantor sambil masih berada di motor masing-masing)
Bapak : iya, kayaknya disini tempatnya (seolah-olah diantara kami sudah mengerti maksud masing-masing)
Aku : mari pak kita masuk (lalu kami berdua masuk ke dalam kantor tersebut)
Aku : parkir dimana ya pak?.. hmm disana saja (langsungku parkirkan motor di depan ruang pintu masuk kantor tersebut, sementara sang bapak masih bingung, mau parkir ke dalam atau mengikutiku.. tapi akhirnya ia mengikutiku)
Aku : bapak, kena kasus apa? (sambil berjalan memasuki kantor)
Bapak : lampu motor mati.. (sambil tersenyum, kemudian langsung memasuki ruang receptionis)
Aku : oh begitu ya pak.. yawdah mari kita masuk.
(di dalam ruangan)…..
Bapak : maap bu, ngurus surat penilangan dimana? (sang bapak bertanya kepada seorang ibu bagian resepsionis di kantor tersebut)
Ibu : oh, di belakang pak,, silahkan kebelakang lewat pintu itu (sambil menunjukkan dengan tangannya lokasi ruang yang di tuju)
Aku : (hanya senyum dan mengatakan “terima kasih ibu :D” kepada si ibu resepsionis sambil berjalan mengikuti bapak itu dari belakang)
Terus saja ku membuntuti bapak itu dan sampailah di sebuah ruangan
Bapak : ternyata disini tempat parkirnya.. bukan disana tadi itu,, hmm tau gini tak parkir kesini tadi, ndak disana (sebagian ucapanya pake bahasa jawa juga tapi kira-kira seperti itulah maksudnya)
Aku : iya, saya juga kurang tau pak, soalnya pertama kali kesini.. hehe tau gitu juga tak bawa kebelakang motornya, tapi g papa udah terlanjur juga.
Bapak : yowes ayo kesitu (sambil menuju tempat semacam bilik/loket)
(di loket)….
Bapak : mau ambil STNK bu’, kemarin lampu saya mati, jadi kena tilang (sambil menyodorkan surat tilang)
Bapak : ayo dek.. (sambil menyuruhku untuk member keterangan penilanganku kepada ibu yang di loket)
Aku : iya pak..
Aku : ini bu’ saya mau ambil SIM, kemarin kena tilang (sambil menyodorkan surat tilang)
Ibu : ya silahkan duduk dan tunggu disana dulu ya
(Lalu aku dan bapak tadi kemudian duduk untuk menunggu panggilan giliran.)
Aku : kenapa bisa kena tilang pak?
Bapak : iya kemarin ada razia di gadang, terus kebetulan saya bawa motor itu tu (sambil menunjuki motornya) kebetulan lampu motornya mati jadi langsung di tilang ma polisinya.. padahal sebelumnya ndak pernah kena tilang motor itu, padahal motor itu lho sudah buntut.. hahaha..(ketawa sendiri).. lha sampean kenapa?
Aku : kalau saya kemarin kena tilang gara-gara boncengan sama temen, temen di belakang gak pake helm ya terus di liatin polisi akhirnya di tilang.
Bapak : ya memang kalau lagi apes ya gitu (sambil tersenyum)
Aku : o ya pak seharusnyakan di sidang y pak, tapi sayang sekali kemarin saya telat datang jadinya keputusannya langsung tanpa di sidang, itu memang seperti itu ya pak? Waktu sidangnya kok bentar amat..
Bapak : lha emang mesti gitu, soalnya kan banyak yang harus disidang, kalau satu orang saja lama ya kapan akan selesenya.. ya makanya paling sidang itu Cuma duduk abis itu ditanya kesalahannya terus di bacakan pasal-pasalnya baru setelah itu ditetapkan biaya dendanya.. satu orang itu ya paling lama lima menitlah..
Aku : oh gitu ya, tapi itu aja sih yang buat saya heran kok sidangnya bentar bgt, mulai jam 9 selesai jam 12
Bapak : (hanya tersenyum)
Aku : biasanya kalau keputusannya yang seperti ini kena denda berapa pak?
Bapak : waktu saya kemarin itu kalau tidak salah untuk pelanggaran lampu mati itu kira-kira 110ribu sampai 250ribu, tapi kalau gak pake helm saya kurang tau itu
Aku : waduh, kalo lampu aja bisa nyampe 250 ribu, apalagi saya dong pak yg g’ pake helm otomatis lebih besar.. hmm tp kemarin sempat sih bapak polisinya tu nyuruh sy biar bayar denda di tempatx aja supaya g ribet2 sidang katanya.. dan saya di suruh bayar 100ribu.
Bapak : haha.. iya, dimana-mana itu dek, sy juga seperti itu,, tapi yo klo ngono kan uangnya Cuma di makan sama polisi yg bersangkutan.. meskipun hrus kena denda lebih murah… mending sidang aja, kan uangnya masuk kas Negara, bisa di pake untuk Negara.
Aku : jdeerrrr!!!.. (aku sendiri g’ kepikiran sama apa yg dikatakan bapak ini, Subhanallah beliau ternyata sudah berpikir panjang terkait masalah denda tilang yg dilakukan di jalan-jalan oleh polisi-polisi yang tdk bertanggung jawab,, dan lebih memilih repot-repot ke kantor pengadilan untuk ngurus surat-suratnya yang kena tilang dan bayar lebih mahal daripada harus memberi uang suap meskipun lebih murah kepada polisi yang gak tau halal-haram…, padahal kalo diperhatikan sekilas penampilan bapak ini tidak sperti orang yg akan mengatakan hal-hal seperti yg beliau ucapkan.. hmm memang tidak benar menilai orang dari penampilannya saja).
----- akhirnya prosespun selesai, pada akhirnya sang bapak tadi hanya membayar denda sebesar 23 ribu (kalo g salah), sementara aku hanya 72 ribu.. wah berarti kurang ajar bener tu polisi yang memintaku saat di pakis waktu itu.. dia mintanya 100ribu. Hmm inilah buah kejujuran.. terutama untuk si bapak yang saat di tilang dan dimintai bayar denda di tempat waktu itu sebesar 50ribu,, eh ternyata aslinya kalau di sidang Cuma 23 ribu.. argghhh dasar polisi rakus.
Ya akhirnya aku dapat ibrohnya juga dari kena tilang saat itu dan berjumpa dengan bapak ini, setidaknya ini jadi pelajaran berharga buatku untuk tetap menjaga kejujuran meskipun dalam keadaan bagaimanapun, karena saat di tilang waktu itu aku hamper saja terpengaruh oleh desakan polisi yang saat itu menginterogasiku untuk mau membayar denda di tempat itu juga.. tapi untunglah saudaraku yusron hasani yang luar biasa terus juga menyarankanku untuk jangan mau mendengar desakan dan bujukan polisi tersebut.. sehingga akhirnya saudaraku tersebut mampu menjagaku.. syukron akhi, kalau bukan bantuan antum maka saya akan terseret dalam perbuatan dosa suap saat itu.. Alhamdulillah Allah menyelamatkanku dari maksiat saat itu.. Alhamdulillah..alhamdulillah..

1 komentar:

Kang surinder mengatakan...

poto profilnya pake topeng, kayak city hunter ... Heheheee (mampir juga di blog saya yach http://surindersurisahni.blogspot.com/

Posting Komentar

 
Bloggerized by Blogger Template