Berdo’alah.. InsyaAllah Dikabulkan…

Senin, 04 Juni 2012


Terkadang seseorang sering mengeluh dan merasa bosan untuk berdo’a.. astaghfirullah., kenapa? Itu karena selama ini ia merasa do’a-do’a yang ia mohon kepada Allah belum dikabulkannya padahal Allah telah memberikan pernyataan tegas dalam firmannya:
“Berdo’alah kepadaku niscaya aku kabulkan permintaanmu”, apabila seorang muslim masih meragukan firman tersebut maka hilanglah imannya kepada Allah, itu disebabkan ada hal yang ia tidak yakin dalam kitab Allah. Seorang mukmin tidak boleh beralasan untuk mendustakan sebagian ayat dari firman Allah oleh karenanya wajib mengimani seluruh teks yang ada di dalam al-Qur’an, jadi dari firman tersebut haruslah kita yakini tiap do’a yang kita panjatkan kepada Allah akan dikabulkannya.

Tidak selamanya do’a atau harapan yang kita mohon kepada Allah akan terkabul dalam bentuk yang kita harapkan, terkadang Allah mengabulkan do’a seseorang dengan memenuhi kebutuhannya di sisi yang lain, misalnya saja ada orang yang berdo’a semoga diberi rezeki harta, namun suatu ketika ia sakit parah yang kesembuhannya sulit untuk diprediksi dan jika di bawa kedokter akan menghabiskan banyak dana untuk berobat. Namun dengan kebesaran Allah orang tersebut sembuh tanpa harus pergi berobat dengan biaya mahal. Nah hal seperti itu merupakan pengkabulan dari do’a yang diharapkannya dulu, ia tidak di beri rezeki berupa harta namun ia diberi rezeki berupa kesehatan. Jadi Allah lebih tau mana hal yang paling penting buat seorang hamba tadi, sehingga kadang seseorang tidak tau dan tidak merasa bahwa do’anya telah dikabulkan Allah dalam bentuk yang berbeda dan dalam wujud yang sangat dibutuhkannya saat itu. Maha suci Allah dari segala ketidaktahuan.
Senantiasa sekiranya seorang manusia untuk tetap bersyukur dan berhusnudzon kepada Allah akan tiap do’a yang ia panjatkan karena Allah itu maha mendengar, dia tahu dan mendengar tiap patah kata yang hambanya ucapkan, bahkan bisikan-bisikan halus dalam hatipun ia tahu, hanya saja Allah juga ingin melihat seberapa istiqamah hambanya tadi memohon harapan dan do’a kepadanya.
Semakin sering ia mengulang-ulang do’a tersebut semakin besar pula harapannya akan terkabul. Namun selain berpikir bahwasanya setiap do’a akan terkabul dan meyakini firman Allah tadi sebagai landasan untuk terus berdo’a kepada Allah. Kita juga harus tau diri akan diri kita sendiri, posisi penghambaan kita sudah sejauh mana, amalan-amalan kita sudah sebanyak apa, perintah-perintah Allah sudah sejauh mana kita mentaatinya, dan larangan-larangan  Allah sudah sejauh mana pula kita meninggalkannya. Keikhlasan kita, sikap kita, etika dsb. Itu semua adalah faktor juga akan di ijabahnya suatu do’a.
Oleh karena itu terus perbaiki diri dalam segala aspek karena hal itu berpengaruh terhadap cepat tidaknya do’a terkabulkan.
Orang yang bersih hatinya, lurus niatnya, ikhlas perbuatannya, benar tindakannya insyaAllah akan jauh lebih cepat terkabul do’anya dibanding dengan orang yang amalannya biasa-biasa saja, shalat jamaah seing bolong, kalau dapat amanah kadang ikhlas kadang enggak, dalam berniat sering tujuannya bukan kepada Allah, amalan sunnah pun jarang dilakukan. Jadi faktor-faktor terkabulnya do’a itu benar adanya dan hal itu merupakan pembeda do’a mana yang lebih cepat dikabulkan oleh Allah..
Semoga kita semua bisa terus memperbaiki diri agar senantiasa doa-doa kita dikabulkan Allah amin..

0 komentar:

Posting Komentar

 
Bloggerized by Blogger Template