Berdo’alah.. InsyaAllah Dikabulkan…


Terkadang seseorang sering mengeluh dan merasa bosan untuk
berdo’a.. astaghfirullah., kenapa? Itu karena selama ini ia merasa do’a-do’a
yang ia mohon kepada Allah belum dikabulkannya padahal Allah telah memberikan
pernyataan tegas dalam firmannya:
“Berdo’alah kepadaku niscaya aku kabulkan permintaanmu”,
apabila seorang muslim masih meragukan firman tersebut maka hilanglah imannya
kepada Allah, itu disebabkan ada hal yang ia tidak yakin dalam kitab Allah.
Seorang mukmin tidak boleh beralasan untuk mendustakan sebagian ayat dari
firman Allah oleh karenanya wajib mengimani seluruh teks yang ada di dalam
al-Qur’an, jadi dari firman tersebut haruslah kita yakini tiap do’a yang kita
panjatkan kepada Allah akan dikabulkannya.
Tidak selamanya do’a atau harapan yang kita mohon kepada
Allah akan terkabul dalam bentuk yang kita harapkan, terkadang Allah
mengabulkan do’a seseorang dengan memenuhi kebutuhannya di sisi yang lain,
misalnya saja ada orang yang berdo’a semoga diberi rezeki harta, namun suatu
ketika ia sakit parah yang kesembuhannya sulit untuk diprediksi dan jika di
bawa kedokter akan menghabiskan banyak dana untuk berobat. Namun dengan
kebesaran Allah orang tersebut sembuh tanpa harus pergi berobat dengan biaya
mahal. Nah hal seperti itu merupakan pengkabulan dari do’a yang diharapkannya
dulu, ia tidak di beri rezeki berupa harta namun ia diberi rezeki berupa
kesehatan. Jadi Allah lebih tau mana hal yang paling penting buat seorang hamba
tadi, sehingga kadang seseorang tidak tau dan tidak merasa bahwa do’anya telah
dikabulkan Allah dalam bentuk yang berbeda dan dalam wujud yang sangat
dibutuhkannya saat itu. Maha suci Allah dari segala ketidaktahuan.
Senantiasa sekiranya seorang manusia untuk tetap bersyukur
dan berhusnudzon kepada Allah akan tiap do’a yang ia panjatkan karena Allah itu
maha mendengar, dia tahu dan mendengar tiap patah kata yang hambanya ucapkan,
bahkan bisikan-bisikan halus dalam hatipun ia tahu, hanya saja Allah juga ingin
melihat seberapa istiqamah hambanya tadi memohon harapan dan do’a kepadanya.
Semakin sering ia mengulang-ulang do’a tersebut semakin
besar pula harapannya akan terkabul. Namun selain berpikir bahwasanya setiap
do’a akan terkabul dan meyakini firman Allah tadi sebagai landasan untuk terus
berdo’a kepada Allah. Kita juga harus tau diri akan diri kita sendiri, posisi
penghambaan kita sudah sejauh mana, amalan-amalan kita sudah sebanyak apa, perintah-perintah
Allah sudah sejauh mana kita mentaatinya, dan larangan-larangan Allah sudah sejauh mana pula kita
meninggalkannya. Keikhlasan kita, sikap kita, etika dsb. Itu semua adalah
faktor juga akan di ijabahnya suatu do’a.
Oleh karena itu terus perbaiki diri dalam segala aspek
karena hal itu berpengaruh terhadap cepat tidaknya do’a terkabulkan.
Orang yang bersih hatinya, lurus niatnya, ikhlas
perbuatannya, benar tindakannya insyaAllah akan jauh lebih cepat terkabul
do’anya dibanding dengan orang yang amalannya biasa-biasa saja, shalat jamaah
seing bolong, kalau dapat amanah kadang ikhlas kadang enggak, dalam berniat
sering tujuannya bukan kepada Allah, amalan sunnah pun jarang dilakukan. Jadi
faktor-faktor terkabulnya do’a itu benar adanya dan hal itu merupakan pembeda
do’a mana yang lebih cepat dikabulkan oleh Allah..
Semoga kita semua bisa terus memperbaiki diri agar
senantiasa doa-doa kita dikabulkan Allah amin..
0 komentar:
Posting Komentar