Statistika Deskriftif 2

Senin, 10 Mei 2010



LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA DASAR
PRAKTIKUM I
Statistika Deskriftif II

                                       Asisten   : 1. Windari Gilang
                                      2. Feby Indriana Y


Nama   : Ade Sumantri
NIM    : 0910960021

LABORATORIUM STATISTIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2010


BAB I
DASAR TEORI

Informasi yang dikandung suatu sebaran frekuensi dalam bentuk tabel biasanya menjadi lebih mudah ditangkap bila disajikan secara grafik. Pada kebanyakan orang , gambar visual sangat membantu dalam memahami ciri-ciri penting yang ada pada suatu sebaran frekuensi. Sajian grafik yang sangat luas digunakan bagi data numerik adalah diagram balok.
(Walpole, 1995)

Penyajian Distribusi Frekuensi

1.      Tentukan banyak dan lebar interval kelas
·         Banyak interval kelas yang efisien antara 5-15
·         Rumus menentukan banyak interval kelas
Ø K = 1 + 3,322 log n
·         Lebar interval kelas ditentukan dengan membagi jangkauan (yaitu selisih antara harga terbesar dan terkecil) dengan banyak interval kelas yang digunakan
2.      Interval-interval kelas tersebut diletakkan dalam suatu kolom, diurutkan dari interval kelas terendah pada kolom paling atas.
3.      Data diperiksa dan dimasukkan ke dalam interval kelas yang sesuai. Banyak data yang masuk dalam suatu interval kelas dinamakan frekuensi interval kelas tersebut
(Nurjannah, 2008)

Contoh penerapan,
Berikut nilai 80 siswa pada ujian akhir mata pelajaran matematika:

68   84   75   82   68   90   62   88   76   93
73   79   88   73   60   93   71   59   85   75
61   65   75   87   74   62   95   78   63   72
66   78   82   75   94   77   69   74   68   60
96   78   89   61   75   95   60   79   83   71
79   62   67   97   78   85   76   65   71   75
65   80   73   57   88   78   62   76   53   74
86   67   73   81   72   63   76   75   85   77

Langkah-langkah untuk membuat tabel distribusi frekuensi dilakukan sebagai berikut:

1.      Nilai tertinggi=97 dan nilai terendah 53. Jadi range = 97-53 = 44.
2.      Tetapkan jumlah kelas; dalam hal ini diambil 10.
3.      Lebar interval kelas d = 44/10 = 4.4 dibulatkan menjadi 5.
4.      Diambil bilangan 50 sebagai limit bawah untuk kelas pertama.
5.      Selanjutnya, limit bawah untuk kelas kedua adalah 50+5 = 55, limit bawah kelas ketiga 55+5 = 60 dan seterusnya.
6.      Limit atas kelas interval yang bersesuaian adalah 54 untuk kelas pertama, 59 untuk kelas kedua, dan seterusnya.
7.      Gunakan turus untuk memasukkan data ke dalam interval kelas.


(Julan, 2009)




(Oneyku, 2008)


(Aidea, 2009)
(Aidea, 2009)




BAB II
METODOLOGI
Seperti biasa terdapat dua metodologi untuk mengetahui informasi dari data pada praktikum statistika deskriftif yang kedua ini, yaitu dengan penghitungan menggunakan program minitab dan penghitungan manual dengan menggunakan rumus-rumus yang tersedia.
2.1 Minitab
1.      Tahap pertama yaitu pengumpulan data, data yang digunakan yakni data yang diberikan oleh assisten langsung.
2.      Data tersebut diisi pada kolom C1, dan diganti nama kolom tersebut dengan datastat.
3.      Data tersebut dikalikan 2 dan hasilnya diisikan pada kolom C2, kolom tersebut diganti namanya dengan datastat_*2.
4.      Data tersebut dikalikan 5 dan hasilnya diisikan pada kolom C3, kolom tersebut diganti namanya dengan datastat_*5.
5.      Data tersebut dikalikan 10 dan hasilnya diisikan pada kolom C4, kolom tersebut diganti namanya dengan datastat_*10.
6.      Semua data dibuatkan diagram stem-and-leaf dan histogramnya (Graph > stem-and-leaf/Graph > Histogram)

2.1  Perhitungan Manual
2.2   

1.      Tahap pertama yaitu pengumpulan data. Data yang digunakan sama dengan data pada penggunaan Minitab.
2.      Data tersebut dibuatkan diagram stem-and-leaf dan histogram.
3.      Semua data dikalikan 2 kemudian dibuatkan diagram stem-and-leaf dan histogram.
4.      Semua data dikalikan 5 kemudian dibuatkan diagram stem-and-leaf dan histogram.
5.      Semua data dikalikan 10 kemudian dibuatkan diagram stem-and-leaf dan histogram.
6.      Analisa diagram dan histogram tersebut.



BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Data Percobaan
Berikut adalah data yang digunakan sebagai percobaan;

3.2 Diagram Histogram dan Stem-and-leaf
Berikut adalah perbandingan histogram dan stem-and-leaf pada datastat
 
Dari perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa ;
Nilai Meannya             : 62,25
Nilai mediannya berada pada stem 6
Data-datanya banyak berkumpul di stem 5, 6, dan 7.
Nilai-nilai stem yang muncul yaitu 4, 5, 6, 7, dan 8


Berikut adalah perbandingan histogram dan stem-and-leaf pada datastat_*2
 

Dari perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa ;
Nilai Meannya             : 124,5
Nilai mediannya berada pada stem 12
Data-datanya banyak berkumpul di stem 10, 12, dan 14.
Nilai-nilai stem yang muncul yaitu 9, 10, 11, 12, 13, 14 ,15 dan 16







Berikut adalah perbandingan histogram dan stem-and-leaf pada datastat_*5
  


Dari perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa ;
Nilai Meannya             : 311,3
Nilai mediannya berada pada stem 3
Data-datanya banyak berkumpul di stem 2, dan 3.
Nilai-nilai stem yang muncul yaitu 2, 3, dan 4


Berikut adalah perbandingan histogram dan stem-and-leaf pada datastat*10
  



Dari perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa ;
Nilai Meannya             : 622,5
Nilai mediannya berada pada stem 6
Data-datanya banyak berkumpul di stem 5, 6, dan 7.
Nilai-nilai stem yang muncul yaitu 4, 5, 6, 7, dan 8


3.3 Interpretasi          

Dari grafik terlihat bahwa dengan berapapun semua data tersebut dikalikan, maka ketika ditampilkan dalam histogram maka tampilannya tidak terlihat berbeda jauh.

Begitu pula apabila tiap histogram dari masing-masing data dari kolom C1, C2, C3, dan C4 dibandingkan maka akan menunjukkan bentuk histogram yang sama, selain itu posisi garis dalam histogram pun menunjukkan letak median yang sama. Namun meskipun banyak kesamaan yang diperlihatkan dalam histogram tiap-tiap data, itu tidakklah menunjukkan data tersebut identik, apabila dibandingkan masing-masing data tersebut dalam diagram stem-and-leaf maka akan terlihat perbedaan yang cukup banyak, meskipun dalam percobaan kali ini nilai median pada masing-masing data berada pada posisi yang sama.

Pada masing-masing data dijumpai nilai stem yang berbeda-beda, selain itu lokasi nilai tempat penumpukkan data pun juga bervariasi, ini dikarenakan faktor kelipatan yang dihasilkan akibat data semula (datastat) yang telah dikalikan.




BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
            Pada praktikum statistika deskriftif  2 ini dapat ditarik kesimpulan, bila semua data dikalikan dengan konstanta, maka pada histogram tidak terlihat perbedaan mencolok, bahkan terkesan sama (tinggi tiap kelas data terlihat sama), akan tetapi lain halnya apabila dilakukan perbandingan dalam grafik stem-and-leaf, karena disana akan terlihat beragamnya nilai stem dan lokasi penumpukkan data yang ada pada masing-masing data tersebut.
4.2 Saran
            Dalam penghitungan data sebaiknya tidak secara manual karena penghitungan secara manual rentan dengan kesalahan, apalagi dalam hal pembuatan histogram dimana dibutuhkan ketelitian yang sangat akurat.
Selain itu untuk para asisten dalam menerangkan percobaan atau praktikum sebaiknya juga dijelaskan langsung melalui metode penggunaan minitab melalui proyektor atau LCD, karena dengan begitu para praktikan akan dapat langsung mengikuti cara kerja yang dicontohkan asisten melalui LCD yang sudah ditampilkan didepan.



DAFTAR PUSTAKA


Hernadi, Julan. 2009. Statistika Dasar. Noor_eBook. Bandung

Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistika. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Oneyku. 2008. Stathistic Descriftif. Noor_eBook. Bandung

Nurjannah. 2008. Dasar-dasar Statistika. http://www.ziddu.com/ download/ 3433838/Dasar-dasar Statistik.pdf.html, di akses 11 -04-2010

Proptius, Aidea. 2009. STATISTIK. http://niaariefianto.wordpress.com di akses 14-04-2010

0 komentar:

Posting Komentar

 
Bloggerized by Blogger Template