Futur

Kamis, 24 Maret 2011

Artikel kali ini barangkali agak sedikit mirip dengan artikel sebelumnya yang pernah saya posting yang berjudul “Militansi Dakwah”, namun insyaAllah pada artikel yang satu ini tidak akan terlalu banyak memaparkan dalil ataupun nash-nash yang mengarah kepada hal futur.

Sebelum berbicara lebih jauh, barangkali dari pembaca ada yang belum tahu pengertian dari futur?,, futur dalam istilah arab berarti kembali, kembali dalam artian lebih jelas adalah kembali ke arah saat masih jauh dari nilai-nilai islam, saat masih ragu akan kesempurnaan islam dan saat dimana keilmuan tentang agama masih kurang

Futur sering di istilahkan kepada seorang ikhwah yang kembali kepada jalan saat masa jahiliyahnya setelah ia mengetahui, merasakan, serta bergabung dalam jamaah islam, futur sering juga di ucapkan tatkala seorang ikhwah sedang merasa dirinya jenuh dalam dakwah dan aktivitas islamnya, sehingga melepaskan dirinya dari kegiatan-kegiatan islam yang biasa dilakukannya, namun tidak secara sepenuhnya melepaskan, tapi hanya beberapa saat saja. Selain itu, futur juga di artikan sebagai menurunnya semangat iman alias iman lagi loyo (lemah iman) sehingga aktivitas keseharian dalam menjalankan agama jadi lebih terasa berat.

Siapapun dia pasti pernah merasakan yang namanya lemahnya iman, entah itu yang hanya sekedar gairah perjuangan dakwahnya menurun, semangat jihadnya berkurang, bahkan hingga aktivitas sunnahnya ditinggalkan,, ada berbagai macam jenis lemahnya iman seseorang, dan saat itu kita sendiri dapat merasakan saat-saat lemahnya iman dari diri kita, namun itu bukanlah sebuah alasan, ketika diri ini merasa iman itu lagi kendor maka kita memakluminya dengan beralasan bahwasanya wajar bila iman itu kendor.. bila mengacu pada sabda Rasulullah SAW bahwasanya iman itu turun naik, terkadang tinggi, dan terkadang juga rendah maka akan kita maklumi kejadian lemahnya iman tadi, namun bukan berarti di saat iman kita lemah lantas kita membiarkannya saja berlalu dan mengikuti kehendak hawa nafsu yang jelas-jelas akan menjerumuskan... meskipun perasaan kita tahu bahwa iman kita lagi kendor maka paksalah tubuh ini untuk tetap melakukan semua kegiatan rutin dalam menjalankan agama Allah, meskipun dalam keadaan berat dan susah, paksalah diri ini meskipun niat tidak sepenuhnya untuk menjalankan rutinitas tersebut, paksalah diri ini meskipun batin menolak melakukannya, paksalah diri ini meskipun tidak disertai rasa semangat seperti biasanya,, karena apabila semua hal tersebut mampu kita lakukan maka nanti akan kita rasakan sendiri bahwa hasil paksaan tadi akan merubah kualitas diri kita selevel demi selevel ke arah yang lebih baik,, insyaAllah.. Wallahu’alam bisshowab.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Bloggerized by Blogger Template