Ujian Allah
Minggu, 12 Juni 2011
Ujian merupakan sesuatu hal yang tidak menyenangkan, dimana-mana yang namanya ujian Allah selalu berhiaskan hal-hal yang tidak nikmat. Tidak ada terus kemudian ujian itu merupakan sesuatu yang nikmat dan asyik, sehingga orang ingin terus-terusan mendapatkan ujian tersebut karena keenakan, ujian selalu berlawanan dengan fitrah keinginan manusia, ujian datang dalam bentuk beragam dan tak pernah terbatasi oleh apapun, terkadang ada ujian yang terlihat menyakitkan buat seseorang tapi terlihat menyenangkan buat orang lain, kadang ada ujian yang terlihat ringan oleh seseorang namun terasa berat oleh orang lain.
Ujian Allah tidak selalu sama untuk hambanya dan ujian Allah akan dapat diketahui kualitas besar-kecil ujian tersebut hanya orang yang di uji saja yang dapat merasakan ukuran ujian tersebut dan hanya Allahlah yang tau setinggi apa derajat adanya ujian itu terhadap dirinya, namun juga terkadang orang yang di uji Allah tersebut juga sedikit-tidak merasa tau akan besar-kecilnya ujian yang ia peroleh tersebut.
Ujian datang dari beragam hal, ada mulai dari pengujian fisik, pengujian pikiran, pengujian sikap, pengujian hati dan sebagainya, dan Allah maha tahu akan ujian mana yang paling berat dan paling ringan bagi setiap hambanya, karena banyak tipikal orang yang di uji dengan kekurangan harta misalnya namun ia merasakan itu tidaklah berat dan tidak membebaninya, namun ketika di uji dengan fisik maka ia merasakan hal yang luar biasa membebaninya, dan begitu juga orang yang sebaliknya.
Beragam jenis ujian yang Allah turunkan tiap hambanya sudah di skenario dengan sebaik-baiknya kapan dan saat dimana itu semua akan terjadi, dan Allah tidak akan menguji hambaNya apabila hamba tersebut tidak bisa memikul akan ujian yang Allah timpakan, pasti hamba Allah tersebut bisa untuk menghadapi ujian tersebut hanya saja bertahan tidakkah ia untuk bersabar menerima ujian Allah itu dirasakannya dalam waktu yang telah Allah tetapkan, dan yakinlah sesudah ujian tersebut pasti akan ada reward yang Allah berikan kepadanya sebagai balasan akan ketabahan dan kesabaran dirinya menghadapi ujian tersebut.
Gagal tidaknya orang yang menghadapi ujian Allah dapat dilihat dari kesabarannya, sejauh manakah ia bertahan menerima semua ujian Allah tersebut. Biasanya ketika seseorang telah meningkat keimanan dan ketakwaannya kepada Allah maka haruslah bersiap-siap untuk menerima ujian dari Allah sebagai bukti kongkrit atas nilai ketaatannya kepada Allah, sehingga dengan begitu akan tampak bukti keimanannya tersebut dari kesabaran dan keikhlasannya dalam menyikapi ujian Allah
Orang di uji dengan sesuatu yang akan membuatnya sedih dan terbebani, tingkatan ujian terkadang bertahap namun juga terkadang langsung kepada klimaks, beragam jenis ujian yang Allah berikan tergantung kepada masing-masing hambanya, terkadang dapat dijumpai seorang yang memiliki sahabat sangat dekat dan akrab sedari kecil namun suatu ketika tanpa sebab yang jelas bermasalah dengan dirinya, kadang ada seorang yang baik dan santun kepada seseorang namun orang yang diperlakukan baik dan santun tersebut membalas dengan sebaliknya kepada dirinya dan lain sebagainya, yang mana masing-masing hamba berbeda tanggapan dalam menghadapi permasalah ujian seperti itu.
Sejauh seorang hamba tabah, sabar, dan ikhlas menjalani ujian Allah maka semakin besar ujian yang harus ia siapkan untuk menanti kedatangan ujian Allah yang lebih besar lagi. Dalam riwayat disebutkan bahwa diceritakan ada seseorang pemuda berkata kepada Rasulullah saw di suatu hari, sang pemuda berkata “ya Rasulullah aku mencintaimu karena Allah”, lalu di jawab oleh Rasulullah “kalau begitu bersiaplah untuk menerima penderitaan yang datang dari arah barat, timur, selatan dan utaramu”. Apa maksud perkataan Rasulullah saw itu?, kata-kata Rasulullah saw itu bermakna bahwasanya ketika engkau sudah berani menzahirkan dan membenarkan perasaan cintamu kepada Allah dan RasulNya, dan merelakan dirimu dalam jalan dakwah ini, maka tunggulah waktu-waktu Allah akan mengujimu sebagai bukti pembenaran akan perasaan dan perkataanmu tersebut.
Sungguh apakah dibiarkan begitu saja orang-orang yang menyatakan dirinya beriman kepada Allah sementara mereka tidak di uji oleh Allah atas kata-katanya tersebut?, sungguh mereka itu akan di uji oleh Allah dengan penderitaan, kelaparan, kesepian, perasaan takut dan miskin, semua itu untuk membuktikan mana muslim yang munafik dan mana yang benar-benar taat kepada Allah, karena tidak ada parameter lain untuk membuktikan kecintaan seorang hamba Allah kecuali dengan menimpakannya ujian yang membebaninya lalu kemudian ia bersabar atas ujian tersebut dan mengembalikan segala sesuatu hanya kepada Allah atas apa-apa yang ia rasakan, karena tak lain semua sekenario hidup ini di atur oleh yang maha khalik, Allah swt.
0 komentar:
Posting Komentar